“Bila nilai ekonomi naik sekitar 10% maka terjadi penurunan nilai ekologis sebanyak 20%. Artinya, ekonomi yang membaik ternyata diikuti kerusakan ekologis,” ucap Muhdarsyah mengakhiri presentasi kelompoknya tentang strategi pengembangan wilayah Arongan Lambalek, Aceh Barat.
Beserta 14 orang rekannya dari berbagai instansi pemerintah Kabupaten Aceh Barat seperti Bappeda, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Dinas Pertanian dan Peternakan, Dinas Tata Ruang dan Pengairan, Dinas Cipta Karya dan SDA, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, KPPKP Aceh Barat, serta dari Yayasan Ekosistem Lestari (YEL), Muhdarsyah terlibat diskusi perencanaan wilayah dalam sesi akhir Training Analisis Perubahan Bentang Lahan sebagai Dasar Perencanaan Wilayah dengan memanfaatkan aplikasi Model FALLOW yang diselenggarakan di Meulaboh, Aceh Barat.
Pelatihan yang diselenggarakan tanggal 13-17 Oktober 2008 lalu merupakan kerjasama Bappeda Aceh Barat dan ICRAF melalui Proyek Rebuilding the Green Infrastructure with Trees People Want (ReGrIn).
Desi Suyamto dan Rachmat Mulia, dua peneliti ICRAF yang menjadi narasumber pelatihan, mengatakan bahwa FALLOW merupakan model simulasi yang dibangun sebagai alat bantu melakukan prospeksi atau pandangan ke depan terhadap berbagai kemungkinan dampak dari implementasi suatu strategi pembangunan dalam suatu wilayah pedesaan agraris.
FALLOW menempatkan masyarakat petani di suatu wilayah sebagai faktor utama, karena merekalah yang langsung membuat keputusan penting terkait lokasi sumberdaya lahan, finansial, tenaga kerja, sekaligus memilih beragam investasi berbasis lahan yang tersedia di wilayahnya.
“Harapan saya peserta pelatihan mampu mengoptimalkan keterampilannya dalam perencanaan lahan” ujar Wakil Bupati Aceh Barat ketika membuka pelatihan. “Semoga FALLOW bisa dimanfaatkan secara optimal oleh peserta setelah selesai mengikuti pelatihan.” tambahnya.
Harapan senada juga disampaikan oleh salah seorang peserta pelatihan, Jamal Mirda, dari Bappeda Aceh Barat. “Saya berharap ilmu dari pelatihan ini dapat membantu kami dalam pengelolaan tata ruang di wilayah kami.” [JD/AF]
Comments are closed